TUMBUKAN ELASTIS
DAN
TIDAK ELASTIS
Mata kuliah
Fisika
Oleh kelompok 2
Universitas Tribhuwana
Tunggadewi Malang
2015
Pengertian tumbukan
Kata tumbukan digunakan untuk melambangkan kejadian
dimana dua partikel saling mendekat dan saling berinteraksi menggunakan
gaya-gaya. Selang waktu dimana kecepatan partikel berubah dari nilai awal ke
nilai akhir diasumsikan sangat singkat. Gaya interaksi diasumsikan sangat
singkat. Gaya interaksi diasumsikan lebih besar daripada semua gaya eksternal
lain yang ikut terlibat sehingga kita dapat menggunakan metode aproksimasi
impuls.
Suatu tumbukan dapat melibatkan kontak fisik antara dua benda makroskopis, tetapi maksud kita mengenai tumbukan perlu dibuat umum karena "kontak fisik" pada skala submikroskopik sulit dijelaskan dan tidak bermakna. Untuk dapat memahami maksud pernyataan di atas , bayangkan suatu tumbukan pada skala atom, seperti tumbukan sebuah proton dengan sebuah partikel alfa (inti sebuah atom helium). Oleh karena kedua partikel ini bermuatan positif, maka keduanya akan saling tolak menolak karena gaya elektrostatik yang kuat di antara keduanya ketika saling mendekat sehingga tidak pernah mengalami "kontak fisik".
Ketika dua partikel dengan massa m1 dan m2 bertumbukan, gaya impulsifnya dapat berubah terhadap waktu dengan cara yang rumit. Meskipun gaya interaksi yang perilakunya terhadap waktu cukup rumit, gaya ini internal pada sistem dua partikel tersebut. Maka, kedua partikel membentuk suatu sistem yang terisolasi, dan momentum sistem haruslah kekal. Dengan demikian momentum total suatu sistem yang terisolasi sesaat sebelum tumbukan sama dengan momentum total sistem tersebut sesaat setelah tumbukan.
Suatu tumbukan dapat melibatkan kontak fisik antara dua benda makroskopis, tetapi maksud kita mengenai tumbukan perlu dibuat umum karena "kontak fisik" pada skala submikroskopik sulit dijelaskan dan tidak bermakna. Untuk dapat memahami maksud pernyataan di atas , bayangkan suatu tumbukan pada skala atom, seperti tumbukan sebuah proton dengan sebuah partikel alfa (inti sebuah atom helium). Oleh karena kedua partikel ini bermuatan positif, maka keduanya akan saling tolak menolak karena gaya elektrostatik yang kuat di antara keduanya ketika saling mendekat sehingga tidak pernah mengalami "kontak fisik".
Ketika dua partikel dengan massa m1 dan m2 bertumbukan, gaya impulsifnya dapat berubah terhadap waktu dengan cara yang rumit. Meskipun gaya interaksi yang perilakunya terhadap waktu cukup rumit, gaya ini internal pada sistem dua partikel tersebut. Maka, kedua partikel membentuk suatu sistem yang terisolasi, dan momentum sistem haruslah kekal. Dengan demikian momentum total suatu sistem yang terisolasi sesaat sebelum tumbukan sama dengan momentum total sistem tersebut sesaat setelah tumbukan.
Tumbukan
adalah pertemuan dua benda yang relatif bergerak. Pada setiap jenis tumbukan
berlaku hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu berlaku hukum kekekalan
energi mekanik. Sebab disini sebagian energi mungkin diubah menjadi panas
akibat tumbukan atau terjadi perubahan bentuk :
Macam
tumbukan yaitu :
1.
Tumbukan elastis sempurna, yaitu tumbukan yang tak
mengalami perubahan energi. Koefisien restitusi e = 1
2.
Tumbukan elastis sebagian, yaitu tumbukan yang tidak
berlaku hukum kekekalan energi
3.
mekanik sebab ada sebagian energi yang diubah dalam
bentuk lain, misalnya panas. Koefisien restitusi 0 < e < 1.
4.
Tumbukan tidak elastis , yaitu tumbukan yang tidak
berlaku hukum kekekalan energi mekanik dan kedua benda setelah tumbukan melekat
dan bergerak bersama-sama. Koefisien restitusi e = 0.
1.
Tumbukan
Lenting Sempurna (elastis)
Tumbukan
lenting sempurna (elastik) terjadi di antara atom-atom, inti atom, dan
partikel-partikel lain yang seukuran dengan atom atau lebih kecil lagi. Dua
buah benda dikatakan mengalami tumbukan lenting sempurna jika pada tumbukan itu tidak terjadi
kehilangan energi kinetik. Jadi, energi kinetik total kedua benda sebelum dan
sesudah tumbukan adalah tetap.Oleh karena itu, pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekekalan momentum dan
hukum kekekalan energi kinetik. Tumbukan lenting sempurna hanya terjadi pada
benda yang bergerak saja.
Tumbukan lenting sempurna antara
dua benda
Dua buah benda memiliki massa masing-masing m1 dan m2 bergerak saling mendekati dengan
kecepatan sebesar v1 dan v2 sepanjang
lintasan yang lurus. Setelah keduanya bertumbukan masing-masing bergerak dengan
kecepatan sebesar v’1 dan v’2 dengan
arah saling berlawanan. Berdasarkan hukum kekekalan momentum dapat ditulis
sebagai berikut.
m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2
m1v1 – m1v’1 = m2v’2 – m2v2
m1(v1 – v’1)
= m (v’2 – v2)
Sedangkan
berdasarkan hukum kekekalan energi kinetik, diperoleh persamaan sebagai
berikut.
Ek1 + Ek2 = E’k1 + E’k2
½ m1v12 + ½ m2v22 = ½ m1(v1)2 + ½ m2(v2)2
m1((v’1)2 – (v1)2)
= m2((v’2)2 – (v2)2)
m1(v1 + v’1)(v1 – v’1)
= m (v’2 + v2)(v’2 – v2)
Jika
persamaan di atas saling disubtitusikan, maka diperoleh persamaan sebagai
berikut.
m1(v1 + v’1)(v1 – v’1)
= m1(v’2 + v2)(v1 – v’1)
v1 + v’1 = v’2 + v2
v1 – v2 = v’2 – v’1
-(v2 – v1) = v’2 – v’1
Persamaan di atas menunjukan bahwa pada tumbukan
lenting sempurna kecepatan relatif benda sebelum dan
sesudah tumbukan besarnya tetap tetapi arahnya berlawanan.
2. Tumbukan
tidak lenting sama sekali (tidak elastis)
Pada jenis
tumbukan tidak lenting sama sekali, sesaat setelah tumbukan kedua benda bersatu
dan bergerak bersamadengan kecepatan yang sama. Contohnya khas dari tumbukan
tidak lentung sama sekali adalah pada ayunan balistik di mana peluru tertanam
dalam balok sasaran, dan keduanya kemudian mengalamisuatu gerak ayunan.
Karena pada tumbukan tak lenting sama sekali kedua benda bersatu setelah tumbukan, berlaku hubungan kecepatansesudah tumbukan sebagai berikut.
Karena pada tumbukan tak lenting sama sekali kedua benda bersatu setelah tumbukan, berlaku hubungan kecepatansesudah tumbukan sebagai berikut.
v2’ = v1’ = v
Demi mempersingkat penyelesaiannya, kita dapat menggabungkan keduanya untuk mendapatkan persamaan sebagai berikut.
m1v1 + m2v2
= m1v1’ + m2v2’
m1v1 + m2v2 = (m1+m2)’
m1v1 + m2v2 = (m1+m2)’
Tumbukan tidak lenting sama sekali yang terjadi antara dua
benda
Contoh tumbukan tidak lenting sama sekali adalah ayunan balistik.
Ayunan balistik merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk mengukur benda
yang bergerak dengan keceptan cukup besar, misalnya kecepatan peluru. Prinsip
kerja ayunan balistik berdasarkan hal-hal berikut.
a. Penerapan sifat tumbukan tidak lenting.
m1v1 + m2v2 = (m1 + m2) v’
m1v1 + 0 = (m1 + m2) v’
b. Hukum kekekalan energi mekanik
½ (m1 + m2)(v’)2 = (m1 + m2)gh
Jika persamaan pertama disubtitusikan ke dalam persamaan
kedua, maka diketahui kecepatan peluru sebelum bersarang dalam balok.
Skema ayunan
balistik
3.
Tumbukan Lenting Sebagian
Kebanyakan benda-benda yang ada
di alam mengalami tumbukan lenting sebagian,
di mana energi kinetik berkurang selama tumbukan. Oleh karena itu, hukum
kekekalan energi mekanik tidak berlaku. Besarnya kecepatan relatif juga
berkurang dengan suatu faktor tertentu yang disebut koefisien restitusi. Bila
koefisien restitusi dinyatakan dengan huruf e,
maka derajat berkurangnya
kecepatan relatif benda setelah tumbukan dirumuskan sebagai berikut.
Nilai restitusi berkisar antara 0
dan 1 (0 ≤ e ≤ 1 ). Untuk tumbukan lenting sempurna,
nilai e = 1. Untuk tumbukan tidak lenting nilai e = 0. Sedangkan untuk tumbukan lenting sebagian mempunyai nilai e antara 0 dan 1 (0
< e < 1). Misalnya, sebuah bola tenis dilepas dari ketinggian h1 di atas lantai. Setelah menumbuk
lantai bola akan terpental setinggi h2, nilai h2 selalu
lebih kecil dari h1.
Skema tumbukan
lenting sebagian
Coba kita perhatikan gamabr
diatas. Kecepatan bola sesaat sebelum tumbukan adalah v1 dan sesaat setelah tumbukan v1 .
Berdasarkan persamaan gerak jatuh bebas, besar kecepatan bola memenuhi
persamaan :
Untuk kecepatan lantai sebelum
dan sesudah tumbukan sama dengan nol (v2 = v’2 = 0). Jika arah ke benda diberi harga negatif, maka
akan diperoleh persamaan sebagai berikut.
Persamaan diatas digunakan untuk tumbukan lenting sebagian.